Sifat Mampu Las (Weldability) Pada Logam
Logam merupakan salah satu jenis material yang paling banyak digunakan dengan berbagai macam aplikasi dan penggunaan mulai dari industri konstruksi, otomotif, rumah tangga dan berbagai macam lainnya. Karena penggunaan yang beragam tersebut dengan berbagai macam ukuran dan bentuk yang bervariasi, proses manufaktur logam merupakan salah satu industri dengan kebutuhan yang akan semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Dalam proses manufaktur logam terdapat berbagai macam jenis proses mulai dari proses manufaktur manual bahkan hingga proses yang menggunakan mekanisme sistem dalam skala besar. Salah satu proses manufaktur logam yang banyak dilakukan yaitu proses pengelasa pada logam.
Proses pengelasan mungkin sudah tidak asing dan sangat sering dijumpai dalam berbagai macam proses manufaktur logam yang membutuhkan proses penyambungan antara satu logam dengan bagian logam yang lain. Namun dalam proses pengelasan tidak sesederhana yang dikira, terdapat berbagai macam parameter tertentu yang harus dicapai atau dilakukan agar proses pengelasan dapat dilakukan dengan baik.
Salah satu parameter yang cukup signifikan dalam proses pengelasan yaitu sifat mampu las pada loga atau dikenal dengan weldability. Jadi apa itu weldability ?. Pada artikel kali ini akan dijelaskan beberapa informasi tentang sifat mampu las pada logam.
Pengertian Sifat mampu las (Weldability) pada logam
Sifat mampu las (Weldability) |
Sifat mampu las atau weldability adalah kemampuan suatu material (khususnya logam) untuk dilakukan proses pengelasan. Weldability suatu material dapat membantu untuk menentukan jenis proses pengelasan yang tepat dan membantu dalam proses inspeksi kualitas hasil akhir pengelasan.
Faktor yang mempengaruhi Sifat mampu las (Weldability) pada logam
Sifat mampu las pada suatu logam dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selain jenis material beberapa faktor berikut ini dapat mempengaruhi sifat mampu las pada logam dan dapat dijadikan sebagai pertimbangan sebelum dilakukan proses pmegelasan pada logam.
1. Proses pengelasan
Proses pengelasan memepengaruhi secara langusng terhadap logam yang akan dilas. Bagaimana panas dan tekanan yang diterapkan dapat diaplikasikan dengan tepat sesuai dengan jenis logam, ketebalan, kondisi permukaan, dan lain sebagainya.
2. Persiapan Permukaan Pengelasan
Persiapan permukaan sebelum dilakuakn pengelasan dapat mempengaruhi weldability suatu logam. Seringkali terdapat lapisan pengotor atau korosi pada permukaan logam. Oleh karena itu sebelum dilakukan pengelasan perlunya mempersiapkan permukaan yang akan dilas dalam keadaan yang baik.
3. Titik leleh logam (melting point)
Dalam proses pengelasan logam akan meleleh dan mengalami peleburan dengan bagian logam lainnya. Oleh karena itu harus memastikan bahwa panas yang digunakan dalam proses pengelasan dapat mencapai titik leleh logam tersebut agar logam dapat dilas dengan optimal.
4. Resistansi listrik
Pada beberapa jenis pengelasan yang menggunakan arus listrik untuk proses pengelasan membutuhkan sifat logam dengan resistansi listrik yang rendah. Jika suatu logam atau bahan memiliki resistansi listrik yang tinggi maka akan sulit dilakukan dengan proses pengelasan busur listrik. oleh karena itu perlunya menentukan jenis pengelasan yang tepat sesuai dengan jenis bahan yang digunakan.
Pengaruh unsur paduan terhadap Sifat Mampu Las Pada logam
Khususnya pada unsur logam paduan komposisi material paduan mempengaruhi sifat mampu las pada logam, khusunya kandungan carbon pada logam. Selain itu beberapa unsur paduan yang dapat dapat mempengaruhi weldability yaitu mangan, molybdenum, vanadium, chromium, silicon dan nikel.
1. Carbon
Komposisi carbon pada logam khususnya pada baja berpengaruh sangat signifikan terhadap sifat mampu las. Khsusunya pada baja karbon dengan kandungan lebih dari 0,3% akan cenderung memiliki weldability yang rendah dan berbanding lurus dengan banyaknya komposisi karbon yang digunakan.
2. Mangan
Jika proporsi kandungan mangan pada paduan lebih dari 0.6%, maka akan mempengaruhi weldability pada baja logam tersebut.
3. Silicon
Kandungan silicon yang tinggi disertai dengan kandungan karbon tinggi akan menghasilkan retak pada pengelasan.
4. Sulfur
Pada umumnya sulfur ditambahkan untu meningkatkan sifat mampu mesin pada logam. Namun jika kandungan sulfur yang tinggi dapat berpengaruh terhadap weldability pada logam tersebut.
5. Chromium, nickel dan Vanadium
Komposisi Chromium, nickel dan Vanadium tidak berpengaruh secara signifikan terhadap weldability pada logam. Namun unsur-unsur tersebut area getas (hard brittle zone) Untuk mencegah hal tersebut perlu dilakukan proses perlakuan panas pada logam.
Weldability pada beberapa material logam
Setiap jenis logam tertentu memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda, hal tersebut berpengaruh secara langsung terhadap sifat mampu las. Salah satu aspek yang penting agar suatu jenis logam dapat dilas dengan baik yaitu dengan memilih jenis proses pengelasan yang tepa sesuai dengan jenis logam atau material yang akan disambung atau dilas. Berikut ini merupakan proses pengelasan yang dapat digunakan pada beberapa jenis logam.
https://www.aboutmechanics.com/
https://knordslearning.com/
https://wiregrass.libguides.com/
https://www.corrosionpedia.com/
https://www.onlinemetals.com/
Post a Comment for "Sifat Mampu Las (Weldability) Pada Logam"