Pada beberapa objek tertentu seringkali ditemukan rongga atau bagian tertentu yang tertutup. Untuk menampilkan gambar pada bagian tertutup atau tersembunyi, maka bagian objek yang menutupi dapat dilakukan potong (atau seringkali disebut irisan) jika diperlukan untuk mengetahui objek tertutup secara lebih jelas.
Misalkan sebuah benda dengan bagian yang tidak terlihat atau tertutup objek. Untuk mengetahui gambaran yang tidak terlihat maka dilakukan potongan untuk mengetahui bentuk di dalamnya dengan lebih jelas. Selanjutnya penampang yang terkena potongan diberikan garis arsiran untuk menyatakan secara jelas adanya gambar potongan. Arsir yang digunakan brupa garis tipis dengan sudut kemiringan garis 45 derajat.
Dalam penyajian gambar potongan terdapat beberapa jenis atau cara-cara yang dapat dilakukan untuk membuat gambar potongan yaitu :
1. Potongan Dalam Satu Bidang
a). Potongan sebidang yang melalui garis sumbu utama
Pada gambar potongan dengan bidang potong yang melalui garis sumbu utamanya, maka gambar gambar potongannya tidak perlu diberikan simbol atau penjelasan pada garis potongannya.
|
Potongan sebidang yang melalui garis sumbu utama |
b). Potongan sebidang yang tidak melalui garis sumbu utama
Sedangkan pada gambar potongan yang tidak melalui garis sumbu utama, maka letak garis potongannya harus dinyatakan dengan simbol potongan yang etrdapat pada garis potongnya.
|
Potongan sebidang yang tidak melalui garis sumbu utama |
2. Potongan Lebih dari Satu Bidang
a). Potongan Meloncat
Dalam menggambar potongan seringkali terdapat beberapa gambar potongan pada beberapa bidang sejajar yang dapat disederhanakan dengan gambar potongan meloncat. Pada gambar potongan meloncat, bidang potong terdiri atas dua bidang yang disatukan.
|
Potongan Meloncat |
b). Potongan Dua Bidang yang Berpotongan
Bagian simetris dapat digambar pada dua bidang yang saling berpotongan. Salah satu bidang potong adalah potongan utama dan bidang potong lain menyudut terhadap bidang potong utama. Proyeksi yang menyudut tersebut diputar hingga berimpit dengan bidang pada proyeksi utama.
|
Potongan Dua Bidang yang Berpotongan |
c). Potongan Bidang yang Berdampingan
Misalnya potongan pipa pada gambar dibawah dapat digambar dengan bidang yang berdampingan melalui garis sumbu.
|
Potongan Bidang yang Berdampingan |
3. Potongan Separuh
Pada bagian benda berbentuk simetris (sama kedua sisinya) dapat digambar potongan separuh dimana sparuhhnya berupa gambar pandangan dan separuh lainnya berupa gabar potongan. Pada gambar potongan separuh, garis-garis tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis gores karena sudah terlihat jelas pada gambar potongannya.
|
Potongan Separuh |
4. Potongan Setempat
Dalam menggambar potongan seringkali hanya memerlukan bagian kecil dari benda atau tersembunyi maka dapat menggunakan potongan setempat. Selain itu potongan setempat juga diterapkan pada bagian yang tidak boleh dipotong.
|
Potongan Setempat |
5. Potongan yang Diputar Ditempat (Dipindahkan)
Pada beberapa komponen atau benda tertentu seperti tuas, velg,kait, rusuk penguat dan lain sebagainya, maka bentuk potongan penampangnya dapat digambar setempat atau setelah potongannya diputar alu dipindahkan. Terdapat perbedaan antar kedua kasus tersebut, dimana pada kasus pertama dapat digambar dengan garis tipis sedangkan pada kasus kedua digambar menggunakan garis tebal normal.
|
Potongan yang Diputar Ditempat (Dipindahkan) |
6. Potongan Berurutan (Bersusun)
Suatu gambar tertentu dapat dilakukan penggambaran potongan secara berurutan untuk memberi ukuran yang lebih detail atau karena alasan tertentu. Gambar potongan semuanya terletak di sumbu utama dan masing-masing terdapat dibawah garis potongnya.
|
Potongan Berurutan (Bersusun) |
Referensi :
[1]. Menggambar mesin menurut standar ISO, Takeshi sato & N.Sugiarto
Post a Comment for "Jenis Potongan (Irisan) Pada Gambar Teknik"