Jenis Pandangan Pada Gambar Teknik

Didalam gambar teknik terdapat beberapa jenis pandangan yang digunakan untuk memudahkan dalam pembacaan gambar agar dapat dipahami secara lebih jelas. Pandangan depan gambar umumnya menyatakan sebagai gambaran utama suatu benda yang dapat memberikan informasi berupa bentuk atau setidaknya fungsi  benda secara umum. Jika gambar pada pandangan depan belum memberikan informasi yang cukup maka dapat diberikan gambar pandangan lain seperti pandangan atas, pandangan samping, pandangan belakang dan lain sebagainya. Namun pada gambar kerja jumlah gambar pandangan umumnya dibatasi dan digunakan seperlunya apabila sudah memuat informasi gambar dengan jelas agar gambar kerja lebih efisien jadi tidak memuat pandangan yang tidak diperlukan.

1. Pandangan Depan

Pandangan Depan

Salah satu hal terpenting dalam menentukan pandangan pada gambar teknik yaitu memilih pandangan depan yang tepat karena gambar pandangan depan menampilkan gambaran bentuk benda secara umum yang dapat dengan mudah dipahami. Selain itu pemilihan pandangan depan menentukan jumlah gambar pandangan yang akan digambar.

Penentuan pandangan depan tidak selalu diartikan sebagai tampak pandangan gambar jika dlihat dari arah depan, namun lebih dari itu pandangan depan diharapkan mampu menyajikan gambar benda secara umum. Misalnya gambar sebuah benda yang terlihat lebih jelas apabila pandangan depannya menggunakan sisi samping benda, seperti sebuah pesawat yang akan tampak lebih jelas apabila dilihat dari arah samping oleh karena itu pandangan depan pada gambar pesawat tersebut dapat menggunakan gambar pada sisi samping pesawat.

2. Pandangan Tambahan

Pandangan Tambahan

Pandangan tambahan digambar menggunakan bidang bantu yang terletak dekat dengan bagian yang akan digambar dengan posisi tegak lurus arah pandangan. Dengan menggunakan pandangan tambahan dasar proyeksi otrogonal tetap dipertahankan.

Misalnya untuk menggambar sebuah benda dengan bagian yang miring, jika digambar dengan menggunakan proyeksi ortogonal tidak dapat terlihat bentuk kemiringan pada benda.

3. Pandangan Sebagian

Pada suatu kondisi tertentu suatu benda tidak perlu dilakukan penggambaran secara lengkap, dimana pada kondisi tersebut cukup digambar pada bagian yang diperlukan untuk dibuatkan gambarnya. Pada bagian yang tidak digambar dibatasi oleh garis tipis bebas kontinyu.

Pandangan Sebagian

Sedangkan pada kondisi gambar yang terlihat pada pandangan samping yang  mengaburkan bentuk benda sehingga menyebabkan kesalahpahaman dalam pembacaan. Pada kondisi tersebut maka gambar pandangan tidak perlu digambar secara lengkap namun menggunakan pandangan tambahan.

Pandangan Sebagian

4. Pandangan Setempat

Selain pandangan sebagian, terdapat pandangan setempat yang memperlihatkan gambar pandangan yang lebih sempit. Misalnya gambar pandangan setempat pada alur pasak, pandangan tersebut dibuat untuk melengkapi gambar pada poros dimana poros tersebut digambar dengan pandangan sebagian. Pandangan setempat dihubungkan dengan gambar utama dengan garis sumbu dan digambar dengan garis tebal.

Pandangan Setempat

Misalnya pada sebuah benda yang digambar dengan menggunakan pandangan setempat yang memperlihatkan gambar lubang pada dinding yang digambar menggunakan pandangan setempat. Pada gambar terseut tidak memerlukan pandangan samping secara lengkap, sehingga lebih menghemat waktu dan penempatan gambar pada kertas. 

5. Pandangan Khusus (menggunakan Panah)

Pandangan Khusus (menggunakan Panah)

Pada kondisi suatu gambar dimana gambar pandangan tidak dapat ditempatkan pada pandangan sebenarnya atau pada gambar yang memerlukan pandangan yang berbeda selain yang telah ditentukan, maka dapat menggunakan tanda panah untuk menampilkan penampang gambar yang ditunjukan oleh tanda panah.

6. Pandangan Detail

Pandangan Detail

Pada gambar yang membutuhkan detail pada bagian tertentu pada gambar yang kecil, maka pada bagian tersebut dapat digambar secara detail dengan skala diperbesar. Pandangan detail pada gambar tersebut digamar di tempat lain dan menggunakan tanda atau simbol beserta skala pembesaran yang diterapkan.

Referensi :

[1]. Menggambar mesin menurut standar ISO, Takeshi sato & N.Sugiarto

Share :