Pemilihan Hose Pada Sistem Hidrolik (Hydraulic Hose Selection)
Dalam sistem hidrolik, hose merupakan salah satu komponen utama yang berfungsi untuk menyalurkan cairan atau fluida kerja. Oleh karena itu pentinya memahami kriteria dan spesifikasi dari hose tersebut. Selain itu perlunya mengetahui kondisi kerja yang terdapat pada sistem hidrolik.
Pemilihan jenis hose yang tepat sangat perlu dilakukan agar sistem hidrolik dapat bekerja dengan baik. Berikut ini merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan jenis hose hidrolik agar diperoleh jenis hose hidrolik yang tepat untuk suatu aplikasi tertentu.
1. Size (ukuran hose)
Untuk memilih ukuran hose yang tepat sangat penting agar hose dapat terpasang dengan tepat dan bekerja dengan baik sesuai kondisi kerja. Dua dimensi utama pada hose yaitu diameter dalam (ID) dan panjang keseluruhan (OAL).
Ukuran diamater dalam hose (ID) harus sesuai untuk menjaga kecepatan aliran fluida berada dalam rentang yang disarankan. Jika ID terlalu besar atau terlalu kecil, maka akan berpengaruh terhadap laju aliran fluida dan mengurangi kinerja sistem hidrolik, seperti penurunan tekanan yang signifikan, hilangnya daya, terlalu banyak turbulensi, kavitasi pompa, dan menyebabkan kebisingan.
Selain diamater dalam, panjang keseluruhan hose (OAL) harus diperhatikan agar proses instalasi dan perutean jalur hose hidrolik tidak terdapat masalah. Pastikan ukuran panjang hose sudah tepat dan sesuai. Jika hose terlalu pendek akan menghasilkan tekanan yang berlebihan pada hose dan kopling dan hose menjadi sulit diregangkan karena tekanan impuls. Sedangkan jika hose terlalu panjang dapat menyebabkan terjadinya gesekan dengan komponen lain di dekatnya atau instalasi hose menjadi berantakan dan memakan banyak tempat karena terlalu panjang sehingga tidak ekonomis dan efisien.
Pada sebagian besar aplikasi hidrolik, ukuran yang tercantum pada hose yaitu -4, -6, -8, dll. Untuk menentukan nominal diamter dalam hose dibagi dengan 16". Misalnya, hose -4 (dilafalkan "dash four") memiliki diameter dalam 4/16" atau disederhanakan menjadi 1/4". Namun terdapat pengecualian pada hose jenis 100R5 dan 100R14, dimana ukurannya memiliki ID yang sedikit lebih kecil dari ukuran dash.
Saat penggantian hose, ukuran ID dapat diketahui dengan memeriksa label yang tercantum pada hose. Apabila label yang tercantum pada hose sudah hilang, jangan menggunakan ukuran diameter luar (OD) untuk mengidentifikasi diamater dalam (ID) hose. OD selang bervariasi sesuai dengan konstruksi dan pabrikan, selain itu tidak memiliki korelasi langsung dengan ID hose. Cara terbaik apabila hal tersebut terjadi yaitu dengan memotong hose kemudian mengukur diameter dalam menggunakan jangka sorong. Sebelum memotong hose jangan lupa untuk mengukur panjang keseluruhan dan orientasi sambungan pada hose.
2. Temperatur
Temperatur yang terlalu tinggi atau rendah dapat mengganggu kinerja pada sistem hidrolik dan mengurangi masa pakai dari hose tersebut. Suhu tinggi dihasilkan oleh panas internal atau eksternal yang berlebihan. Panas internal pada hose dapat berasal dari kondisi temperatur fluida kerja di dalam hose. Sedangkan Panas eksternal dapat terjadi karena instalasi hose yang terlalu dekat dengan mesin khususnya pada mesin-mesin bertemperatur tinggi atau penempatan hose yang berada di dekat penukar panas atau sumber panas lainnya.
Panas yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada hose dan dapat mengubah sifat fisik dari hose tersebut. Akibat panas yang berlebih tersebut, lapisan luar maupun penguat hose tidak mampu melindungi dan tidak berfungsi dengan baik. Sedangkan suhu dingin pada biasanya terjadi ketika memindahkan mesin sebelum cairan hidrolik memanas, atau melepas dan meluruskan selang melingkar yang disimpan dalam penyimpanan dingin.
Karakteristik dan batas minimum atau maksimum pada hose, biasanya terdapat dalam spesifikasi katalog produk. Pemilihan hose yang tepat sesuai dengan kondisi temperatur kerja untuk memastikan panas sistem hidrolik dan sumber panas eksternal berada pada batas toleransi. Dianjurkan untuk memilih hose dengan batas atas di atas temperatur operasional sistem hidrolik. Selain itu cara lain untuk melindungi hose dari pengaruh panas adalah memasang selubung isolasi pada instalasi hose.
3. Aplikasi Hose
Sebelum memilih jenis hose yang tepat, penting untuk mempertimbangkan bagaimana hose bekerja dan digunakan. Beberapa pertanyaan dasar terkait dengan aplikasi dan kondisi kerja hose yang dapat membantu menentukan jenis hose yang tepat.
Bagaimana hose sebelumnya mengalami kegagalan ?
Komponen apa saja yang terkait dengan hose ?
Bagaimana pengaruh lingkungan kerja ?
Bagaimana bentuk sambungan/fitting, permanen atau bongkar pasang ?
Apakah hose yang terpasang dapat mengalami abrasi ?
Beban mekanis apa saja yang bekerja pada sistem ?
Dengan memahami kondisi kerja serta aplikasi dari hose yang akan digunakan, diharapkan dapat menjadi salah satu pertimbangan penting dalam pemilihan hose yang tepat. Selain itu meninjau daripada fenomena yang terjadi pada hose sebelumnya juga merupakan hal yang penting.
4. Jenis Cairan yang Digunakan
Sebagian besar cairan yang digunakan dalam sistem hidrolik berbasis minyak bumi atau oli. Sedangkan pada beberapa jenis lainnya berbasis air, glikol air, atau berbasis sintetis (seperti ester fosfat).
Beberapa kondisi seperti temperatur yang meningkat, kontaminasi cairan, dan konsentrasi akan memengaruhi reaksi antar hose dan cairan hidrolik. Sebagian besar hose hidrolik kompatibel dengan cairan hidrolik berbasis minyak bumi.
Saat ini pada aplikasi hidrolik banyak menggunakan cairan hidrolik berbasis tumbuhan yang ramah lingkungan, karena harganya yang relatif lebih murah, kekentalan dan tingkat pelumasan yang cukup baik.
Namun perlu diperhatikan pada cairan hidrolik berbasis nabati meskipun ramah lingkungan, tetapi seringkali menimbulkan beberapa masalah pada jenis hose tertentu seperti cairan yang merembes dan meningkatnya kelembaban pada hose.
5. Tekanan
Tekanan kerja merupakan salah satu aspek penting dalam pemilihan jenis hose yang tepat pada sistem hidrolik. Tekanan yang terjadi pada sistem tidak boleh melebihi batas kemampuan tekanan kerja yang diijinkan oleh hose. Tekanan burst adalah tekanan maksimum yang dapat diterima oleh hose sebelum mengalami kegagalan. Hal tersebut memberikan perkiraan desain dan faktor keamanan pada hose hidrolik. Tekanan burst umumnya empat kali dari tekanan kerja pada sebagian besar hose.
Sangat penting untuk mengetahui tekanan kerja pada sistem hidrolik sebagai salah satu pertimbangan penting dalam memilih hose. Tekanan kerja hose harus lebih besar atau setidaknya sama dengan tekanan kerja tertinggi pada sistem. Jika hose digunakan pada tekanan yang melebihi batas ijin tekanan maksimum hose dapat berkibat fatal selain itu mengurangi masa pakai hose dan meningkatkan kemungkinan terjadinya kegagalan yang tidak terduga.
Setelah dijelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan hose hidrolik, berkut ini merupakan karakteristik dan spesifikasi kerja lengkap pada tiap jenis hose hidrolik.
Referensi :
https://www.machinedesign.com/
https://www.parker.com/
Post a Comment for "Pemilihan Hose Pada Sistem Hidrolik (Hydraulic Hose Selection)"