Fakta Unik Perbedaan Waktu Berpuasa di Dunia
Bulan suci Ramadan adalah bulan yang istimewa dan sangat dinantikan oleh umat muslim dari penjuru dunia. Dimana pada bulan suci Ramadhan seluruh umat muslim menunaikan ibadah puasa yang dimulai saat adzan shubuh hingga adzan maghrib yang dilakukan selama satu bulan penuh. Setelah sebulan berpuasa, umat muslim dari penjuru dunia akan merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Terdapat hal yang unik terkait bulan Ramadhan yaitu terjadi fenomena perbedaan lamannya waktu berpuasa pada beberapa lokasi di dunia. Misalnya terdapat suatu negara tertentu dengan rentang waktu puasa yang sangat singkat, sedangkan ada pula negara dengan rentang waktu puasa yang sangat lama bahkan hingga mencapai 20 jam.
Di Indonesia sendiri, rentang lamanya waktu puasa selama 13 - 13,5 jam setiap harinya. Yang mana dengan rentang waktu tersebut kita yang menjalankan ibadah puasa di Indonesia patutnya lebih bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Berdasarkan fenomena unik tersebut, berikut ini merupakan fakta terkait perbedaan lamanya waktu berpuasa di dunia beserta penjelasan secara ilmiah.
1. Acuan Waktu Berpuasa Berdasarkan Fenomena Alam
Waktu berpuasa pada bulan Ramadan dimulai dari terbitnya fajar yang ditandai dengan adzan shubuh hingga terbenamnya matahari yang ditandai dengan adzan maghrib. Karena acuan lamanya berpuasa pada fenomena alam, maka tidak ada waktu pasti berapa lama waktu berpuasa, begitu juga dengan waktu shalat.
2. Perbedaan Waktu Berpuasa Karena Pergerakan Bumi
Terdapat dua jenis gerakan yang dilakukan oleh bumi yaitu rotasi bumi dan revolusi bumi yang tentunya akan berdampak pada lamanya waktu berpuasa.
Rotasi bumi adalah gerak perputaran bumi pada porosnya. Bumi berotasi dengan kemiringan sekitar 23,5 derajat terhadap bidang orbit. Gerakan inilah yang menyebabkan terjadinya peristiwa siang dan malam.
Berdasarkan fenomena rotasi bumi tersebut, ketika salah satu sisi bagian bumi terkena sinar matahari, maka pada wilayah tersebut akan terjdi siang hari. Sedangkan pada bagian belakang bumi yang tidak terkena paparan sinar matahari akan terjadi malam hari.
Revolusi bumi adalah gerakan bumi yang mengelilingi matahari pada orbitnya. Saat bumi mengalami revolusi, bumi akan tetap berotasi pada sumbu dengan kemiringannya. Hal tersebut akan menyebabkan fenomena alam yaitu gerak semu tahunan matahari.
Kemiringan pada sumbu rotasi menyebabkan matahari tidak selalu terlihat pada daerah khatulistiwa. Misalnya pada tanggal 21 Maret sampai 21 Juni, matahari akan lebih terlihat berada pada daerah khatulistiwa hingga ke utara. Pada tanggal 23 September hingga tanggal 22 Desember, matahari dari khatulistiwa bergerak menuju bagian selatan.
Akibat Pergeseran letak matahari tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan lama penyinaran matahari pada setiap daerah. Hal tersebut membuat matahari seolah-olah berpindah tempat padahal kemiringan bumi yang menyebabkannya. Akibat peristiwa tersebut wilayah pada bagian bumi tertentu akan mengalami siang atau malam yang lebih panjang daripada wilayah bumi yang lain, sehingga menyebabkan lamanya waktu berpuasa pada beberapa wilayah di bumi.
3. Fakta Negara dengan Waktu Puasa Tersingkat dan Terlama
Dikutip dari CupoNation Indonesia, Selandia Baru menempati posisi pertama negara dengan waktu puasa tersingkat dengan waktu puasa selama 11 jam 10 menit. Sedangkan negara dengan waktu puasa terlama seperti Dikutip dari Gulf News, negara dengan waktu puasa terlama adalah Rusia dengan waktu puasa 20 jam 45 menit.
Sedangkan Indonesia sendiri berada pada posisi ke-33 dalam negara dengan waktu puasa tersingkat. Tercatat, umat Muslim yang berpuasa di Indonesia berpuasa selama 13 jam 23 menit pada hari pertama dan 13 jam 21 menit pada hari terakhir.
Post a Comment for "Fakta Unik Perbedaan Waktu Berpuasa di Dunia"